Archive for 26 Juni 2011


Baca lebih lanjut

Di zaman sekarang ini, manusia setiap hari tanpa henti untuk selalu memenuhi keinginannya belaka, walau dirinya kadang menyadari bahwa keinginan yang timbul tidak akan pernah dapat terpuaskan.
Mereka tidak lagi memperdulikan bahwa setelah kematian:
        Apa yang dibawa ?
Apa yang dilakukan ?
Kemana akan pergi?
Dan bagaimana ?

Jika anda merasa telah memahaminya,
berhati-hatilah.
Karena perasaan paham anda,
sebenarnya adalah kemelekatan akan ketidak-tahuan.

Jika anda merasa tidak memahaminya,
sebaiknya anda lebih berhati-hati.
Karena perasaan tidak memahami ini,
sebenarnya adalah kebodohan akan ketidak-tahuan.

Lalu bagaimana kita seharusnya,
agar terbebaskan dari kemelekatan dan kebodohan ?

Dapatkan anda menunjukan saya ?

Jika anda tidak tahu akan jawaban pertanyaan saya.
Jagalah KETIDAK-TAHUAN ini,
maka KETIDAK-TAHUAN ini akan jernih dan jelas.

Jika anda memahami kejernihan dan kejelasan akan KETIDAK-TAHUAN ini,
maka Kesadaran anda tetap jernih dan jelas.

Dengan Kesadaran tetap jernih dan jelas, maka:
      “Apa yang dibawa,
apa yang dilakukan,
kemana akan pergi,
dan bagaimana ? “
akan jernih pula.

Maka anda akan memahami kebenaran alamiah kehidupan:
Bagaimana menjalani kehidupan dunia & spiritual,
dengan menjalani kehidupan yang sebenarnya sebagai manusia. 

Tapi sangat disayangkan, tidak banyak manusia yang menjalani kehidupannya sebagai manusia yang sebenarnya.

Bagaimana karma tentara dalam medan perang, yang harus membunuh musuhnya demi tugas negara untuk membela rakyat dan tanah airnya ?

Para tentara di medan perang, menjalankan tugas mulia untuk melindungi rakyat dan tanah airnya, sehingga mereka memiliki pandangan bahwa mereka berperang demi menjunjung dan melaksanakan tugas kenegaraan yaitu melindungi rakyat dan tanah airnya. Dengan demikian, mereka berperang bukan atas dasar kebencian dan kepuasan diri sendiri semata-mata, tetapi atas dasar cinta kasih dan kesetiaan untuk membela rakyat dan tanah airnya.

Para tentara yang berperang dan memiliki pandangan demikian, tidak berbeda dengan simbolis-simbolis Dharmapala dan para mahluk suci,  dimana para Dharmapala bersumpah untuk melindungi para pembina dharma dari segala halangan dari luar dan dalam para pembina.
Para Dharmapala selalu berusaha memusnahkan dan menjauhkan segala halangan-halangan yang mengganggu pembinaan para pembina dharma, tetapi mereka melakukan tugas ini bukan berdasarkan atas memuaskan nafsu dan kebencian pribadi.

Walau demikian, memang sangat disayangkan dalam kenyataannya bahwa tidak semua tentara dapat memisahkan tugas kenegaraan dan nafsu dalam diri. Dalam medan perang yang tidak menentu, akhirnya banyak tentara yang hanyut dikuasai oleh kebencian yang timbul dari dalam diri, mereka tidak lagi memahami bahwa mereka telah terpedaya berperang hanya untuk memuaskan nafsu balas dendam dari kemelekatan pikirannya saja.

Dengan kata lain, seorang tentara di dalam medan perang yang membunuh musuhnya dengan pandangan menjalan tugas untuk membela rakyat dan negara, memiliki karma buruk yang jauh lebih kecil daripada seorang tentara yang membunuh musuhnya untuk membalas dendam dengan rasa kebencian di dalam dirinya.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan agar semua tentara yang dengan rela mengambil resiko tewas dalam medan perang demi membela rakyat dan negara. Untuk selalu dapat menjaga kejernihan pandangannya akan tugas mulia kenegaraan yang dipikulnya, dan menjauhkan rasa kebencian dan amarah yang bersumber dari dalam dirinya.

Dengan demikian, pengorbanan para tentara tidak menjadi sia-sia, dimana karma baik yang dilakukan untuk membela rakyat dan tanah air, dapat jauh menandingi karma buruk dari perbuatan membunuh musuhnya.

Wahai para Pembina Spiritual,
Pahamilah kebenaran alamiah Karma ini:
Ada sebab, ada akibat.
Apa yang ditanam, apa yang dipetik.
Walau Berkah Sejuta Buddha tetap tidak menghapus karma.
                            ( Hualien 1999 )

Bagi para pembina Kesadaran Sejati akan memahani kebenaran alamiah karma yang sesungguhnya. Dimana tidak ada satupun berkah, pembinaan dan ajaran yang dapat menghilangkan atau menghapus karma. Bila ada sesuatu yang bisa menghilangkan dan menghapus karma, maka sejak awal dari Budha pertama maka karma akan dihilangkan dan dihapuskan selamanya.

Sejak lampau hingga sekarang dan yang akan datang, para Budha dan Mahluk Suci terus menurunkan berbagai macam ajaran Dharma agar para mahluk dapat memahami alamiah karma yang sebenarnya, sehingga para mahluk dapat keluar dari lingkaran karma yang tanpa awal dan akhir ini.

Demikianlah alamiah dari pembinaan Ajaran Kesadaran Sejati yang diturunkan langsung oleh Bunda Mulia, juga tidak akan pernah dapat menghilangkan atau menghapus karma. Tetapi dengan membina Ajaran Kesadaran Sejati, akan membantu para pembina untuk memahami alamiah karma lebih jelas dan jernih. Segala karma baik, karma buruk, dan karma-karma lainnya yang timbul akan dapat dipahami dengan sebenarnya. Bila dapat memahami alamiah karma dengan sebenarnya, maka para pembina Kesadaran Sejati akan dapat mengendalikan segala karma yang timbul.

Dengan demikian, pembinaan Ajaran Kesadaran Sejati sangat penting untuk mengendalikan  karma yang timbul. Dan bukan Karma yang timbul yang selalu mengendalikan  kehidupan para mahluk, seperti halnya yang dialami sekarang ini oleh seluruh mahluk di alam samsara ini. Dengan kata lain, karma yang timbul tetap tidak akan pernah dapat dikendalikan tanpa adanya pembinaan spiritual, bahkan karma yang timbul selalu menguasai dan mengendalikan kehidupan para mahluk.

Karma yang mengendalikan kita,
atau kita yang mengendalikan karma
untuk menolong seluruh mahluk.
Dengan karma yang sama,
tetapi sangat berbeda dampaknya.
Inilah alamiah  pembinaan Ajaran Kesadaran Sejat

Awalnya hidup untuk mencari uang,
Kemudian uang untuk memperpanjang kehidupan.

Bersyukurlah mereka memiliki karma baik demikian,
Karena sedikit sekali mahluk yang memiliki kesempatan ini.

Di zaman sekarang, Selama lebih dari separuh hidupnya, manusia terus berusaha dan bekerja dengan giat mengumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Secara tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, beberapa orang berhasil mengumpulkan uang yang lebih dari cukup, tetapi sangat banyak orang yang hanya hidup berkecukupan saja. Dan ada pula yang kurang beruntung, sehingga hidupnya dicukup-cukupin sebisanya. Semua ini kembali kepada karma masing-setiap orang.

Waktu terus berjalan tanpa henti, tetapi tubuh kita semakin rapuh dan lemah bersamaan dengan usia yang semakin bertambah. Akhirnya, mulai timbul berbagai macam penyakit yang terus melemahkan tubuh ini. Walau tubuh akan semakin rapuh dan lemah, tetapi manusia harus dapat berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesehatan tubuhnya agar lebih baik lagi.

Bagi mereka yang memiliki karma baik, sehingga berhasil memiliki uang yang lebih dari cukup. Akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk dapat menggunakan uang lebihnya dalam mempertahankan tubuhnya dari penyakit yang terus memperlemah tubuhnya. Dimana, mereka yang memiliki uang lebih, akan memiliki kesempatan lebih baik sehingga dapat memilih dokter dan rumah sakit yang terbaik, bahkan mereka dapat membeli fasilitas teknology dan ilmu kedokteran yang termodern sekalipun.

Dengan demikian, memiliki karma baik sehingga dapat lebih mudah dalam mendapatkan uang yang lebih adalah suatu berkah yang sangat luar biasa. Sehingga uangnya dapat digunakan untuk memperpanjang kehidupannya. Dengan memiliki kehidupan yang lebih baik dan panjang, maka sebenarnya mereka memiliki waktu yang lebih banyak dan panjang untuk membina diri. Dengan memiliki waktu yang lebih banyak dan panjang dalam membina diri, maka pembinaan spirtualnya akan lebih baik lagi.
Tidak banyak mahluk yang memiliki karma baik,
untuk dapat dipermudah dalam mengumpulkan uang.

Tidak banyak mahluk yang memiliki karma baik,
untuk dapat memiliki kehidupan yang panjang.

Dan sangat sedikit sekali mahluk yang memiliki karma baik,
untuk dapat memiliki uang berlimpah dan kehidupan panjang.

Untuk itu, Bersyukurlah para mahluk yang memiliki karma baik,
sehingga berhasil memiliki uang yang lebih,
dan bermanfaat untuk memperpanjang kehidupannya.

Bagi Dharmapala adalah suatu yang sangat mudah
untuk melenyapkan 1000 Setan Mara dalam sekejab.

Tetapi tidak ada artinya bila (dharmapala) diri sendiri,
masih belum sanggup melenyapkan 1 amarah yang timbul.

Puja Bhakti Dharmapala setiap hari merupakan hal yang cukup penting dalam tahap pembinaan spiritual, sehingga segala halangan yang timbul dalam pembinaan dapat di perkecil dan dihindari semaksimal mungkin.

Tetapi sangat disayangkan, banyak umat yang terjerat pada intisari dari Puja Bhakti Dharmapala. Dimana banyak umat yang melakukan pembinaan Puja Bhakti Dharmapala, hanya sebatas untuk menjaga dan melindungi diri dan kekayaannya dari segala gangguan dan halangan. Akhirnya mereka akan cenderung menjadikan Dharmapala sebagai body-guard duniawi, dimana mereka sanggup melakukan puja dan melakukan persembahan setiap hari,  dilain pihak mereka juga menuntut kewajiban dharmapala untuk melindungi diri dan hartanya.

Banyak umat yang datang kepada saya, untuk memohon berbagai macam Puja & Mantra Dharmapala. Tetapi sangat disayangkan bahwa sebagian kecil saja yang dapat saya penuhi permintaan mereka. Hal ini bukan karena saya pelit dalam membagi ajaran, tetapi sebenarnya karma saya sendiri yang tidak mampu memberikan kepada para umat hanya karena alasan yang demikian.

Untuk ini saya kembali mengingatkan kepada para umat, yang memang berniat melakukan hubungan spiritual dengan Dharmapala, untuk dapat memahami dengan sebenarnya bahwa tujuan utama menjalin hubungan spiritual dengan dharmapala adalah untuk menjadikan diri sendiri sebagai Dharmapala itu sendiri, yang akan melindungi diri dari rasa malas, kebodohan, iri hati, kesombongan, kebanggaan diri, amarah, dsb.

Dengan demikian, Puja Bakhti Dharmapala menjadi pelengkap yang sangat penting dalam pembinaan Dharma Mulia untuk mencapai Pencapaian Agung.